Kesenjangan Ekonomi di Indonesia
Kesenjangan
ekonomi adalah terjadinya ketimpangan dalam distribusi pendapatan
antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah.Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi merupakan 2
masalah besar di negara-negara berkembang. Di Indonesia pada awal
pemerintahan Orde Baru, pemerintah menetapkan kebijaksanaan pembangunan
yang disebut dengan“TRICKLE DOWN EFFECTS” yaitu bagaimana mencapai laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam suatu periode yang relatif
singkat. Pembangunan ekonomi nasional dimulai dari Pulau Jawa (khususnya
jawa Barat), dengan alasan bahwa di Pulau Jawa sudah tersedia
infrastruktur, dengan harapan bahwa hasil-hasil pembangunan itu akan
menetes ke sektor dan wilayah lain di Indonesia. Akan tetapi sejarah
menunjukkan bahwa setelah 10 tahun berlalu sejak Pelita I (1969)
ternyata efek tersebut tidak tepat.Perekonomian
Indonesia pada 2010 tumbuh 6,1 persen, melampaui target 5,8 persen.
Nilai produk domestik bruto naik dari Rp 5.603,9 triliun pada 2009
menjadi Rp 6.422,9 triliun tahun lalu. Namun, pertumbuhan ekonomi ini
menimbulkan kesenjangan di masyarakat. Pengamat
ekonomi mengatakan, kelompok masyarakat yang sangat kaya masih menjadi
penyokong utama pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi rumah tangga
mereka. Hal ini sangat jelas bahwa orang yang sangat kaya memegang
peranan penting dalam perekonomian indonesia
Faktor penyebab kesenjangan ekonomi :
1) Menurunnya pendapatan per kapita.
2) Ketidakmerataan pembangunan antar daerah.
3) Rendahnya mobilitas sosial.
3. Pencemaran Lingkungan Alam
Dampak kesenjangan ekonomi:
1.Kekerasan
2.Kesehatan
Upaya penanggulangan kesenjangan ekonomi :
1.Membuat Pertumbuhan Ekonomi Bermanfaat bagi Rakyat Miskin.
2.Membuat Layanan Sosial Bermanfaat bagi Rakyat Miskin
3.Membuat Pengeluaran Pemerintah Bermanfaat bagi Rakyat Miskin
2.Membuat Layanan Sosial Bermanfaat bagi Rakyat Miskin